Penurunan Harga Minyak Dunia Membuat Rupiah Menguat

Penurunan Harga Minyak Dunia Membuat Rupiah Menguat

Pengamat ekonomi dari Indef, Bhima Yudisthira, menilai penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan, dimana hari ini sudah dibawah Rp15.000 per USD merupakan kabar gembira.

Menguatnya nilai tukar rupiah, analisa dia, disebabkan penurunan harga minyak dunia yang membuat tekanan impor menurun. Dan ini membuat suplai valuta asing terjaga sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat.

Harga minyak mentah berjangka Brent, saat ini berada di kisaran USD73 per barel, dari sebelumnya sempat berada di level USD86 per barel.

“Jika harga minyak menurun artinya tekanan impor minyak bisa berkurang. Suplai valas lebih terjaga,” ujar Bhima saat dihubungi, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Selain itu, kata dia, penguatan rupiah juga ditopang sengan pelaku pasar yang sudah mulai mengambil langkah ketika suku bunga Amerika Serikat naik.

“Pelaku pasar juga sudah melakukan price in terhadap rencana The Fed menaikkan bunga acuan 25 basis poin pada Desember mendatang,” katanya.

Untuk itu, Bhima berharap, penguatan rupiah bisa dipertahankan hingga akhir tahun. Hal itu agar menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia kuat dalam menghadapi tantangan global kedepannya.

“Harapannya ini bisa berlanjut terus sampai akhir tahun. Jadi semakin kokoh fundamental ekonomi kita,” tandasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Surplus September Memperkuat Rasa Optimisme Pencapaian Target Ekspor

Setelah Dua Bulan Berlalu, Baru 21 Perusahaan Start Up Terdaftar di OJK